PBB didirikan di San Fransisco pada 24 Oktober 1945 setelah
Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang Umum yang
pertama – yang dihadiri wakil dari 51 negara – baru berlangsung pada 10
Januari 1946 di Church House, London. Sejak didirikan hingga tahun 2007,
sudah tercatat ada 192 negara yang menjadi anggota PBB. Markas pertama
PBB berada di San Francisco, namun sejak tahun 1946 sampai sekarang
kantor pusatnya terletak di di New York.
Church House adalah
sebuah bangunan yang
menjadi markas pusat dari perkumpulan gereja-gereja (Anglikan) di
Inggris, terletak di sebelah selatan dari Dean’s Yard di sebelah
Wesminter Abbey di kota London. Gereja ini pada saat itu diduga kuat
menjadi salah satu tempat berkumpulnya tokoh-tokoh gereja yang menjadi
seorang Freemason.
Bangunan ini didisain oleh Sir Herbert Barker, sekitar tahun 1930-an,
sebagai pengganti gedung yang terdahulu, yang diresmikan pada tahun
1902 oleh Coorperation of Church House yang berdiri sejak 1888. Bangunan
ini dimaksudkan sebagai peringatan perayaan emas 50 tahun bertahtanya
Ratu Victoria yang menjadi ratu sejak 1887. Batu pertama pembangunan
bangunan ini diletakkan oleh Ratu Mary pada 26 Juni 1937 dan diresmikan
oleh Raja George VI pada 10 Juni 1940.
King George VI merupakan pendukung utama dan anggota aktif Craft
(Freemason) dan pada tahun 1953 Uskup Anglikan ke XVI juga seorang
Freemason (Lihat buku Christianity and Freemasonry; Kirby). Uskup Agung
Geoffrey Fisher juga seorang Freemason, termasuk pula Uskup Agung
Canterbury (1945-1961).
Selanjutnya, diketahui bahwa istilah “United Nations” dicetuskan
pertama kali oleh Franklin D. Roosevelt sewaktu masih berlangsung Perang
Dunia II. Sosok Franklin D. Roosevelt perlu diketahui ternyata selain
sebagai Presiden Amerika Serikat, ia juga merupakan anggota penting dari
Organisasi Yahudi Freemasonry- yang memiliki beberapa organisasi
underbow berkedok gerakan sosial dan amal seperti Lions Club dan Rotary
Club. Setidaknya terdapat dua catatan mengenai aktivitasnya di
organisasi Mason tersebut. Satu sumber menyatakan Rosevelt bergabung
dengan sebuah organisasi Lodge pada tanggal 11 Oktober 1911. Sedangkan
sumber lain menyatakan ia masuk pada 28 November 1911.
Nama PBB/UNO digunakan secara resmi pertama kali pada 1 Januari 1942.
Tujuannya untuk mengikat wakil-wakil Pihak Berseteru kepada
prinsip-prinsip Piagam Atlantik serta untuk menerima sumpah dari mereka
guna menjaga keamanan Kuasa Paksi. Setelah upaya itu, Pihak Berseteru
terus memantapkannya dengan ditandatanganinya kesepakatan-kesepakatan
dalam persidangan-persidangan di Moscow, Kaherah dan Taheran sewaktu
masih berperang pada tahun 1943. Dari bulan agustus sampai Oktober 1944,
wakil-wakil dari Perancis, Republik China, Inggris, Amerika Serikat dan
Uni Soviet bertemu untuk memperincikan rancangan-rancangan di Estet
Dumbarton Oaks, Washington, D.C.
Dari pertemuan-pertemuan selanjutnya dicapailah rancangan pokok
mengenai tujuan, wakil-wakil anggota dari tiap negara, struktur, serta
susunan dewan untuk memelihara keamanan dan keselamatan antarbangsa,
kerjasama ekonomi dan sosial antarbangsa. Rancangan ini telah
dibicarakan dan diperdebatkan oleh beberapa wakil negara dan utusan
bangsa.
Pada 25 April 1945, persidangan PBB tentang penyatuan antar bangsa,
dimulai di San Francisco. Selain dihadiri oleh wakil-wakil negara juga
organisasi umum -termasuknya Lions Club yang diundang khusus untuk
menggubah piagam PBB. Tak kurang 50 negara yang menghadiri persidangan
ini menandatangani “Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa”. Polandia yang
tidak menghadiri persidangan itu diberi satu tempat khusus, baru dua
bulan kemudian tepatnya pada 26 Juni wakilnya menandatangani piagam itu.
Selanjutnya, Perserikatan Bangsa Bangsa ditetapkan secara resmi pada
24 Oktober 1945, selepas piagamnya telah diratifikasi oleh lima anggota
tetap Dewan Keamanan (DK), yaitu Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet,
Perancis, Republik China serta diikuti anggota lainnya yang terdiri 46
negara di Church House, London, Inggris pada 10 Januari 1946 yang
diikuti 51 negara.
Kantor Pusat PBB saat ini dibangun di sebelah Sungai East (East
River), New York City pada tahun 1949 di atas tanah yang dibeli dari
John D. Rockefeller, Jr. dengan dana bersama sebanyak 8.5 juta dollar AS
jadi bukan milik Amerika Serikat. John D. Rockfeller pun juga diketahui
merupakan anggota Freemason. Arsiteknya dari berbagai bangsa,
termasuknya Le Corbusier (Perancis), Oscar Niemeyer (Brazil), dan
wakil-wakil dari beberapa negara yang lain. Tim ini diketuai oleh
Wallace K. Harrison, Pimpinan Harrison & Abramovitz (NYC). Kantornya
dibuka secara resmi pada 9 Januari 1951.
Tokoh-tokoh PBB juga banyak sekali diisi oleh tokoh-tokoh dan
pentolan anggota-anggota Freemason dan cabang-cabangnya. Dalam sebuah
artikel tercatat nama U Thant (UN Secretary General), Robert Strange
McNamara (US Secretary of Defense 1961-1968; President World Bank
1968-1981).
LOGO/LAMBANG PBB (PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA)
Lambang PBB yang menampakkan globe dengan garis lintang dan bujur
membentuk 33 kolom. Tak hanya itu, di dalam logo nya pun, terdapat
segmen coretan sebanyak 33 juga berupa tebaran ranting dan dedaunan
Akasia. Apakah hanya sekedar kebetulan? Simbol nomor 33 adalah
melambangkan 33 tingkatan dalam organsasi rahasia Freemasonry produk
Yahudi. Pohon akasia, mungkin bisa diartikan dengan ” semak yang
membakar” yang Moses (Nabi Musa) temukan di tengah padang pasir dan
merupakan kayu yang oleh Tuhan diperintahkan kepada Moses untuk gunakan
sebagai bahan Bahtera / Kapal, Meja, dan Tempat Beribadah.
PELANGGARAN-PELANGGARAN YANG TERJADI SAAT BERDIRINYA PBB
Ada banyak bukti, bahwa lahirnya PBB dan segala keputusan dan
tindakannya adalah buah dari konsep organisasi bawah tanah Freemasonry
produk Yahudi dan kaki tangannya untuk melindungi gerakan zionisme dan
kepentingan Eropa Barat serta Amerika Serikat yang merupakan teman
mesranya negara zionis Israel. Pelanggaran-pelanggaran tersebut, yaitu
sbb:
1. Pencetus PBB adalah Franklin D. Roosevelt, seorang masonic dan sekaligus Presiden Amerika Serikat.
2. konseptor Piagam PBB adalah Organisasi Yahudi Lions Club yang diundang secara khusus pada 25 April 1945 di San Francisco.
3. Lambang PBB berupa gambar bola dunia dengan garis lintang dan bujur
membentuk 33 kolom adalah melambangkan 33 tingkatan dalam organsasi
rahasia Freemasonry produk yahudi.
4. Slogan yang selalu diungkapkan oleh Freemasonry dan Lions Club adalah
kebebasan, persaudaraan, dan kesetaraan (versi Yahudi) adalah sama
dengan muatan Piagam PBB.
5. adanya lembaga keuangan di bawah PBB seperti Bank Dunia dan IMF telah
nyata-nyata menerapkan sistem ribawi yang mencekik negara berkembang
dan menebalkan kantong negara-negara maju dengan program “pinjaman
lunak” jangka panjang yang bunganya bisa naik sampai seratus persen
setiap tahunnya karena menggunakan kurs mata uang Amerika dan Eropa.
Sedangkan sistem perbankan pertama kali muncul pada abad ke-18 selepas
Perang Salib, oleh para “Kesatria Templar” penganut faham Freemasonry.
Mereka menumpuk uang dan emas dengan menerapkan sistem chek dan bunga
bagi para penziarah yang mengunjungi Kota Yerusalem. Kemudian pada abad
berikutnya baru muncul perbankan modern di Inggris milik seorang Yahudi
bernama Rockefeller. Mereka memandang masa kejayaan agama telah berakhir
dan digantikan Kekuatan Emas dan Penguasaan Informasi.
6. adanya “dominasi kekuatan” oleh lima Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB
yang memiliki Hak Veto adalah bukti nyata kesombongan dan egoisme
mereka. Sedangkan Majelis Umum yang secara “hukum” lebih tinggi dimana
anggotanya seluruh negara tidak lebih sebagai “penonton” yang tak
berdaya dalam setiap kebijakan akhir PBB. Mereka menindas bangsa lemah,
memaksakan paket demokrasi dalam setiap negara untuk memudahkan campur
tangannya, lalu secara curang melarang kepemilikan dan penggunaan
senjata nuklir selain oleh 5 negara tadi dan negara Zionis Israel.
Begitu juga skandal Yahudi dengan PBB, juga sudah bukan rahasia lagi.
Sebelum PBB lahir, Yahudi sudah menguasai lembaga dunia yang semisalnya
ada waktu itu, LBB. Hal ini ditegaskan Nahom Sokolov, seorang pemimpin
Zionis dalam muktamar Zionis tanggal 27 Agustus 1922. Dan peran terbesar
yang telah dimainkan oleh LBB untuk kepentingan Zionis internasional
adalah, keberhasilannya meletakkan batu pertama bagi berdirinya negara
Israel di tanah Palestina. Setelah itu baru lahir PBB melanjutkan peran
yang pernah dimainkan LBB sebelumnya.
Tidak diragukan lagi, bahwa PBB merupakan hasil pemikiran Yahudi
sebagaimana pendahulunya LBB. Semenjak hari kelahirannya, Zionis
internasional telah menancapkan kukunya di PBB, dimana 60 % dari
keseluruhan pegawai PBB adalah Yahudi yang mayoritas memegang posisi
penting dan strategis. Sementara jika dibandingkan dengan jumlah
penduduk dunia secara keseluruhan, jumlah Yahudi tidak lebih dari 5 %.
Dengan demikian, jelaslah bagaimana pengaruh Zionis internasional di
PBB untuk merealisasikan impian dan tujuan politik jahat mereka. Maka
ketika negara Yahudi (Israel) ini tidak mematuhi resolusi yang
dikeluarkan PBB, lembaga dunia ini hanya bisa berpangku tangan tidak
pernah mengambil tindakan tegas. Berbeda halnya bila yang tidak mematuhi
resolusi PBB adalah negara Islam, maka tidak pelak lagi seluruh
kekuatan dunia akan dikerahkan untuk menghancurkannya.